Minggu, 13 Juli 2014

Acin Dibebaskan MA, Judi Akan Semakin Tumbuh Subur

Cindra Wijaya alias Acin yang dikenal sebagai raja judi akhirnya menghirup udara bebas setelah dinyatakan tidak bersalah oleh Mahkamah Agung (MA). Putusan tersebut dinilai dapat menyulut judi semakin tumbuh subur di masyarakat.


"Judi itu mudah sekali dibuktikan. Saksi pasti ada, bukti pasti ada. Polisi tidak mungkin mengajukan ke pengadilan tanpa alat bukti yang cukup. Putusan itu akibatnya bisa membuat judi togel tumbuh subur di masyarakat," kata sosiolog Musni Umar, saat dihubungi detikcom, Kamis (24/4/2014).

Menurut Musni, putusan tersebut juga dapat memperburuk kondisi masyarakat. Mereka akan semakin malas bekerja keras dan mengandalkan keberuntungan dalam bermain judi.

"Dan itu bisa memperburuk kondisi masyarakat. Mereka (masyarakat) melakukan judi karena mau mendapat uang instan, itu tidak lain karena himpitan ekonomi," ujar Musni.

"Tapi bukannya lepas dari kemisinan, yang ada malah rugi. Keputusan MA, membuat masyarakat berpikiri 'ya udh jangan bekerja main judi togel saja'," lanjutnya.

Musni mennambahkan akibat putusan ini akan timbul pikiran dalam masyarakat bahwa bandarnya saja dibebaskan, apalagi yang hanya ikut-ikutan. Lama kelamaan masyarakat akan menganggap judi adalah hal yang dimaklumi dan menjadi budaya.

"Menurut saya tidak tepat apa yang dilakukan MA. Saya harap ada masyarakat yang mengajukan PK kembali. Saya kira ini tidak ada keadilan. Hakimnya juga perlu diteliti, siapa tahu ada unsur suap di situ," tutup Musni.

Acin ditangkap polisi pada 23 Oktober 2008. Sempat divonis 4 tahun penjara, Acin lalu dibebaskan di tingkat banding. Lolos dari hukuman, majelis kasasi lalu kembali menjatuhkan hukuman 4 tahun penjara.

Namun putusan ini tidak bertahan lama. Sebab Acin mengajukan peninjauan kembali (PK). Dalam PK pertama, majelis hakim tidak menerima karena Acin tidak hadir dalam persidangan. Alhasil, Acin kembali mengajukan PK kedua dan dikabulkan oleh hakim agung Zaharuddin Utama, Sofyan Sitompul dan Andi Abu Ayyub.

"Selaku pemilik ruko (Acin) tidak pernah mengetahui adanya perjudian tersebut," cetus majelis PK pada 26 Juni 2013 yang digelar 'tertutup' tanpa dihadiri para pihak satu pun. Acin menyewakan rukonya ke Lilis. (news.detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar