Kamis, 03 Juli 2014

Kebiasaan itu sulit diubah.

Pada jaman yang sangat kuno disebuah kota di China. Seorang yang kecanduan berjudi selalu berjudi dan tidak bisa berhenti. Dirumah istrinya mencari uang dengan susah payah, dia sehari2 hanya berjudi saja.
Penjudi ini selalu kalah dan menghabiskan uang nya di meja judi, bermaik kartu kecil2 semacam "lintrik" untuk judi, yang menjadi trend saat itu. Semua uang hasil keringat istrinya selalu dihabiskan di meja judi.
Setiap pulang dan kalah, saat bertengkar dengan istrinya dia selalu mengatakan menyesal dan berjanji tidak akan berjudi lagi. Tetapi kembali dia berjudi. Dan kalah lagi dan berjanji lagi.
Sampai suatu saat kalah, dia meminta ampun lagi kepada istrinya, dan bersumpah untuk tidak berjudi lagi, dengan memotong kesepuluh jari tangannya sehingga tidak mungkin berjudi lagi. Dia mau memulai hidup baru, dan lebih baik tidak memiliki jari tangan daripada berjudi.
Untuk beberapa saat dia hidup dengan kesulitan karena tidak memiliki jari lagi dan tidak berjudi lagi karena tidak bisa melakukannya.
Sampai suatu saat dia bertemu lagi dengan teman2 lamanya dan diajak lagi untuk berjudi.Sambil tertawa, dia mengatakan tidak bisa lagi berjudi karena tidak memiliki jari lagi.
Malam itu dia berpikir lama sekali, dan besoknya dia mencari para temannya dan ikut berjudi lagi. Dia membawa se-ember lebar yang diisi dengan pasir, dan menyuruh orang2 membagi kartunya dengan menacapkan didepannya di pasir tersebut. Dan dia mulai bermain judi lagi.
*Tanadi Santoso, 5 September 2013.
(https://www.facebook.com/Tanadisantoso/posts/10151707207383071)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar