Minggu, 28 September 2014

Kisah Sang Penjudi


Oleh; Endri S.

seorang penjudi ingin bertaubat dari kebiasaan judinya. Setiap kali ingin mengakhiri itu, nafsunya selalu menggoda, sehingga ia kembali bermain judi.

suatu ketika penjudi bertemu seorang yang bijak. Ia lalu bertanya bagaimana cara menghilangkan kebiasaannya itu. Orang bijak ini pun memberi nasehat agar si penjudi segera bertaubat, dan mengerjakan hal-hal baik. Orang bijak itupun berpesan agar menjauhi teman-temannya yang suka berjudi.

Seminggu berlalu. Si penjudi masih bisa menahan keinginan untuk tidak berjudi. Namun, menjelang minggu kedua, hatinya mulai resah. Tangannya mulai gatal untuk membanting kartu. Untuk mengalihkan keinginan itu, ia pun mondar mandir di rumahnya. Ia tahan kuat-kuat keinginan untuk berjudi lagi. Tetapi akhirnya nafsu mengalahkan hatinya. Ia bergegas ke tempat judi dan bermain sampai pagi.

Keesokan harinya, ia sadar dan menangis karena usahanya selama ini gagal. Namun nasi belum menjadi bubur. Ia kemudian bertekad lagi untuk tidak berjudi.

Keesokan harinya, saat keluar rumah, si penjudi bertemu dengan kawan lama yang sudah berhenti bermain judi. Si penjudi menceritakan niatnya untuk berhenti, namun tetap tak bisa. Kawan lamanya inipun berkata,

"Kamu masih ada kesempatan untuk berhenti berjudi."

"Bagaimana caranya?"

"Begini, kita lempar koin ini, bila yang keluar tanda gambar, maka kamu bisa berhenti berjudi, namun bila keluar tanda angka maka selamanya tak bisa berhenti berjudi."

Maka dilemparlah koin itu dan ternyata keluar tanda gambar. Si penjudi tertawa riang. Kali ini ia yakin bisa berhenti berjudi. Kemudian ia pun shalat dan berdzikir, sampai akhirnya ia tak berjudi lagi

Peran sugesti dalam diri kita sangatlah besar. Maka mulailah mensugesti diri sendiri untuk meraih apa yang kita cita-citakan.

Kisah penjudi diatas menjadi pelajaran berharga bahwa apapun bisa menjadi sugesti kita. Apa pun bisa menjadi tenaga pendorong untuk bergerak dan berjuang. Maka, Allah memberi sugesti pada umat-Nya dengan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dengan harapan kita bisa giat beribadah, giat beramal saleh. Begitu juga sebaliknya, Allah mensugesti kita dengan neraka agar manusia ciut nyalinya untuk berbuat kejahatan. (
http://himapuikomisariatunindra.blogspot.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar