Senin, 16 Maret 2015

Warga Berhamburan Keluar Rumah saat Penggerebekan Judi Jackpot

Warga Berhamburan Keluar Rumah saat Penggerebekan Judi Jackpot
VIDEO / Tarmizi Khusairi
Polisi mengangkuti mesin Jackpot saat terjadi penggerebekan di kampung kubur, Medan 
 
 Sejumlah warga Kampung Kubur, jalan Taruma, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah berhamburan keluar rumah, Rabu (4/2/15). Wajah mereka terlihat panik saat menyaksikan kepolisian melakukan penggrebekan di rumah kawasan tersebut. Usai melakukan penggrebekan, mereka berhasil mengamankan 200 mesin judi jackpot. Saat mengamankan mesin judi tersebut mereka melakukan dengan memecahkan mesin judi.
Satu persatu mesin jackpot mereka sisihkan. Saat dalam mengamankan mereka pecahkan kaca monitor mesin judi jackpot dengan senja mereka. Suara pecahan kaca monitor pun menjadi gemuruh.
Sekira pukul 16.45 WIB ratusan personel kepolisian, termasuk personel Sabhara yang sebagian dilengkapi senjata laras panjang, merangsek masuk ke gang-gang kecil di kawasan yang dikenal lokasi peredaran dan permainan judi jenis jackpot tersebut.
Melihat serombongan polisi, masyarakat yang berkumpul langsung lari berhamburan. Sebagian terlihat mencoba menutup pintu rumah.
Namun, polisi langsung mendobrak dan mengamankan beberapa orang diduga sedang bermain judi.
Belasan rumah dimasuki polisi dan hampir rumah yang digeledah, ditemukan mesin judi jackpot bersama ribuan koinnya.
Personel Sabhara langsung mengangkut mesin-mesin judi tersebut dan dibawa ke Mapolresta Medan, menggunakan dua truk yang telah disiagakan.
Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Istanto Bram Mengatakan Dari 10 tempat penggrebekan yang diamankan sekitar 200 mesin jackpot dan menahan 18 orang yang di duga sebagai kasir mesin judi.
"Kali ini kita upayakan dari jaringannya. Dari mana mereka dapat mesin ini dan siapa orangnya. Kita akan terus melakukan upaya pencarian," ujarnya saat di lokasi.
Ia juga mengatakan upaya penggrebekan tersebut dilakukan sebagai perang modal dengan pengusaha mesin judi jackpot.
"Kita berhararap dengan terus melakukan penggrebekan dia kehilangan kemampuan untuk membeli atau membuat mesin baru. Tapi ternyata tidak efektif, kami berupaya melakukan penindakan hukum," katanya. (http://medan.tribunnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar