Jumat, 27 Juni 2014

Hindari Jerat Judi

”Judi tidak mempengaruhi kesehatan fisik saya, dan saya bisa mengendalikan berapa banyak uang yang saya habiskan untuk berjudi. Namun, saya akui bahwa setiap kali saya main lotre, saya selalu memilih apa yang saya anggap sebagai angka-angka keberuntungan saya.”—Linda.
BANYAK penjudi mengembangkan kepercayaan terhadap angka, benda, tindakan, atau kata-kata keberuntungan. Mereka mungkin berpikir bahwa mereka tidak serius mempercayai takhayul, tetapi nyatanya mereka tidak mau berhenti melakukannya.
Ada penjudi yang bahkan berdoa kepada Allah memohon bantuan-Nya agar menang dalam permainan pilihan mereka. Namun, Alkitab memuat kutukan Allah terhadap orang-orang yang mengaku beribadat kepadanya tetapi ”menata meja bagi allah Keberuntungan”. (Yesaya 65:11) Ya, Allah muak terhadap praktek-praktek yang mendukung kepercayaan yang bersifat takhayul akan keberuntungan. Judi, sesuai dengan sifat dasarnya, menganjurkan kepercayaan buta pada apa yang disebut Dewi Keberuntungan.
Judi juga tanpa tahu malu menganjurkan cinta akan uang. Dalam masyarakat yang semakin sekuler dewasa ini, uang sendiri sudah menjadi allah pengganti, dan judi adalah cara yang populer untuk menyembahnya. Sekarang, orang beribadat bukan lagi di katedral, melainkan di kasino-kasino mewah, dan kredonya yang baru adalah ”tamak itu bagus”. Para peneliti telah mendapati bahwa mayoritas orang yang mengunjungi kasino mengaku melakukannya bukan untuk mencari hiburan atau untuk cuci mata, melainkan untuk memenangkan ”uang sebanyak-banyaknya”. Akan tetapi, Alkitab memperingatkan, ”Cinta akan uang adalah akar segala macam perkara yang mencelakakan, dan dengan memupuk cinta ini beberapa orang telah disesatkan dari iman dan menikam diri mereka dengan banyak kesakitan.”—1 Timotius 6:10.
Di 1 Korintus 6:9, 10, Alkitab dengan jelas mengatakan, ”Jangan disesatkan. . . . Penyembah berhala . . . ataupun orang yang tamak . . . tidak akan mewarisi kerajaan Allah.” Ketamakan bukan hanya penyakit sosial yang melemahkan; ketamakan adalah penyakit rohani yang mematikan—tetapi penyakit ini ada obatnya.
Mereka Memperoleh Kekuatan untuk Berubah
”Saya berulang kali mencoba berhenti berjudi,” cerita Kazushige, yang disebutkan di artikel awal. ”Saya sadar bahwa judi yang saya lakukan bersama teman-teman di pacuan kuda menghancurkan keluarga saya. Uang yang saya menangkan selalu habis. Malahan, uang tabungan istri saya yang mestinya untuk biaya kelahiran putra kedua kami, saya habiskan untuk berjudi, dan akhirnya saya mulai berjudi menggunakan uang perusahaan. Akibatnya, saya benar-benar kehilangan respek terhadap diri sendiri. Istri saya sering menangis dan memohon agar saya berhenti berjudi, tetapi saya benar-benar tidak bisa.”
Kemudian, Kazushige mulai belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Ia mengatakan, ”Semakin banyak saya membaca Alkitab, semakin saya yakin bahwa Allah itu ada dan bahwa saya akan mendapat manfaat jika saya mendengarkan-Nya. Saya bertekad bahwa dengan kekuatan yang Allah berikan, saya akan berhenti berjudi. Saya begitu kagum karena ternyata saya tidak hanya berhenti berjudi tetapi juga mengembangkan kebencian terhadapnya. Sekarang, jika saya memikirkan penderitaan keluarga saya gara-gara kebiasaan saya berjudi, hati saya terasa hancur. Alangkah bersyukurnya saya kepada Allah Yehuwa karena telah membantu saya lepas dari kecanduan judi dan karena membantu saya menjalani kehidupan yang bermakna!”—Ibrani 4:12.
John, yang disebutkan di artikel awal, juga mulai belajar Alkitab. Ia mengenang, ”Pelajaran Alkitab membantu saya merenungkan kembali keadaan saya. Untuk pertama kalinya, mata saya benar-benar terbuka untuk melihat kerusakan akibat kebiasaan judi saya terhadap diri saya maupun keluarga saya. Saya mulai sadar bahwa judi membuat orang menjadi mementingkan diri dan tamak—sifat-sifat yang dibenci Yehuwa. Seraya saya terus belajar, kasih saya kepada Yehuwa memberi saya kekuatan untuk melepaskan diri dari judi. Dahulu, saya mulai berjudi karena saya mengimpikan kehidupan yang lebih baik. Sekarang, karena saya telah berhenti berjudi dan dengan bahagia melayani Yehuwa, impian itu telah menjadi kenyataan.”
Istri John, Linda, juga memutuskan untuk tidak lagi berjudi. ”Itu tidak mudah,” katanya. ”Namun, setelah saya dan suami saya mulai belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa, saya belajar untuk berfokus pada hal-hal yang lebih penting dalam kehidupan. Saya belajar tidak hanya untuk mengasihi hal-hal yang Allah sukai tetapi juga membenci hal-hal yang Ia benci, termasuk segala bentuk ketamakan. Selain menikmati kehidupan yang lebih bertujuan, saya juga punya lebih banyak uang dalam dompet saya.”—Mazmur 97:10.
Dengan mengembangkan hubungan dengan Allah Yehuwa, Anda juga dapat memperoleh kekuatan dan hikmat yang diperlukan untuk menghindari jerat judi. Dengan melakukannya, kesehatan finansial, emosi, dan rohani Anda akan meningkat. Anda pun akan merasakan sendiri betapa benarnya kata-kata yang dicatat di Amsal 10:22, ”Berkat Yehuwa—itulah yang membuat kaya, dan ia tidak menambahkan kepedihan hati bersamanya.”
[Blurb di hlm. 11]
Ketamakan bukan sekadar penyakit sosial yang melemahkan; ketamakan adalah penyakit rohani yang mematikan
[Kotak/Gambar di hlm. 9]
Judi dan Supernatural
  Dalam sebuah laporan kepada Komisi Penelitian Dampak Berjudi Nasional, para peneliti di Duke University menyinggung tentang hubungan antara caranya judi diiklankan dan kepercayaan akan kekuatan supernatural. Laporan itu menyatakan, ”Banyak iklan [lotre] berfokus pada kekayaan materi . . . Namun, ini bukan materialisme yang membuat orang bekerja keras dan gigih melainkan yang membuat orang percaya pada jin dan lampu ajaib, yang didasarkan pada harapan, mimpi, dan takhayul. Dan, setiap bandar lotre tahu bahwa banyak pelanggan terbaik mereka mendasarkan tebakannya pada takhayul pribadi, tabel astrologi, orang yang mengaku sebagai pelihat, dan ’buku-buku mimpi’ antik berisi angka-angka yang berhubungan dengan nama, tanggal, dan mimpi. Bukannya menandaskan bahwa semua angka memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih dan bahwa berjudi menggunakan angka-angka populer akan mengurangi keuntungan seseorang dalam permainan yang semua pemenangnya mendapat bagian, agen-agen lotre malah menganjurkan para pemain untuk memilih (dan tetap memilih) angka-angka yang diyakini masing-masing pemain.”
[Gambar di hlm. 10]
”Kasih saya kepada Yehuwa memberi saya kekuatan untuk melepaskan diri dari judi.”—John
”Selain menikmati kehidupan yang lebih bertujuan, saya punya lebih banyak uang dalam dompet saya.”—Linda
[Gambar di hlm. 10]
”Yang mengagumkan saya adalah saya tidak hanya berhenti berjudi tetapi juga mengembangkan kebencian terhadapnya.”—Kazushige.
(http://wol.jw.org/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar