Kamis, 19 Juni 2014

Kalah judi, malah dicerai istri

Beberapa waktu yang lalu istri saya bercerita tentang seorang teman baiknya yang terpaksa menceraikan suaminya, karena sudah tidak tahan dengan hobby berjudi atau spekulasi suaminya yang membuat ekonomi keluarga berantakan, tidak jera dengan kekalahannya di meja judi yang menghabiskan uang ratusan juta, bahkan meninggalkan hutang. Ehhhh malah sekarang katanya sedang keranjingan judi online, dan sudah habis uang banyak pula. Makanya terpaksalah dia menerima keputusan cerai dari sang istri. Sudah kalah judi, malah dicerai istri, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Bercermin pada cerita diatas, kita semua sadar bahwa judi atau spekulasi adalah sesuatu yang sangat tidak baik, bahkan dilarang oleh agama dan hukum Negara. Tapi tahukah anda bedanya berjudi atau spekulasi dengan investasi dalam bidang properti?
Jika sewaktu membeli properti, anda menerapkan strategi yang sama seperti memilih kartu, maka artinya anda melakukan spekulasi properti, dan kemungkinan saat ini anda sedang dalam masalah, atau masalah besar sedang menanti anda.
Perbedaan terbesar antara spekulasi dengan investasi adalah pada kekuatan kontrol (eits…huruf “r”nya jangan lupa dibaca ya….he3x). Saat anda mengambil suatu keputusan pembelian sebuah properti, tanpa memiliki kontrol terhadap keuntungan yang Anda harapkan, berarti Anda sedang berspekulasi. Hal yang sama juga dilakukan kebanyakan orang saat memutuskan untuk membeli sebuah properti, dan berharap mendapat untung dari kenaikan harga properti yang dibelinya, sementara sambil menunggu kenaikan harga properti tersebut, yang bisa dilakukan olehnya hanyalah berdoa…berdoa…dan berdoa, supaya harga propertinya segera naik secepat mungkin.
Kebanyakan orang bersedia membeli sebuah properti dan membayar angsuran pembayaran KPR, KPA atau bunga pinjamannya setiap bulan, dengan harapan properti yang dibelinya akan naik nilainya saat mereka berniat menjual properti tersebut. Mereka hanya bisa berharap situasi ekonomi tetap dalam keadaan baik dan pasar permintaan properti selalu kuat, tapi pertanyaannya adalah, siapa yang bisa mengontrol situasi ekonomi dan pasar permintaan properti? Berapa banyak kekuatan kontrol yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi pasar properti?
Setelah membeli sebuah properti, biasanya kebanyakan orang hanya berharap, harga properti yang dibelinya akan selalu naik dan rajin berdoa. Apakah cara yang dilakukan ini menurut Anda sebuah investasi atau spekulasi atas keuntungan yang diluar kontrol?
Bahkan sebagian besar orang, saat mereka mengambil keputusan untuk membeli sebuah properti hanya memerlukan waktu dalam hitungan menit saja, tanpa tahu lebih dulu, berapa besar mereka bisa mendapat keuntungan dari properti yang dibelinya. Padahal seberapa besar keuntungan mereka akan propertinya bergantung kepenuhnya pada kenaikan nilai properti itu, dan hal itu berada diluar kontrol mereka.
Coba pikirkan ulang ketika saat saat anda memutuskan membeli properti pertama anda, apakah saat itu anda sudah tahu berapa keuntungan yang anda akan dapatkan dari investasi properti anda? Atau saat itu Anda tidak tahu pasti berapa besar keuntungan yang anda dapatkan? Apakah saat itu Anda sebagai seorang investor atau spekulan?
Mengapa saya bisa berkata demikian, karena sayapun pernah mengalami saat saat seperti itu, dimana saat memutuskan membeli sebuah properti, saya hanya memerlukan hitungan menit saja, dan akhirnya bukan keuntungan malah kerugian yang saya alami. Tetapi sejak mengalami beberapa peristiwa kerugian dalam pembelian properti, saya tidak mau menyerah, saya berusaha mencari tahu dari berbagai sumber, bagaimana sih cara mencari dan memilih sebuah properti yang menguntungkan? Berapa besar sih keuntungan yang bisa kita harapkan dari pembelian sebuah properti? Bagaimana sih cara berinvestasi properti dengan benar? Tapi rata2 jawaban yang saya dapat waktu itu, selalu mengatakan bahwa “nggak mungkin rugilah kalo kamu beli properti “ “Harga properti pasti selalu naiklah” dll. Padahal kenyataan yang saya hadapi, saya mengalami kerugian berkali kali saat membeli dan menjual properti, saya menyadari bahwa saya telah melakukan kesalahan dan saya perlu ilmu yang lebih lagi sebelum melangkah lagi.
Saat itulah saya bertemu dengan buku buku Robert T Kiyosaki dan Robert G Allen, dimana dari merekalah pertama kalinya saya mengetahui bagaimana caranya berinvestasi di properti dengan benar, bagaimana caranya berinvestasi di properti langsung untung (bukan nunggu setahun , 2 tahun, 3 tahun kemudian baru untung).
Dan sejak saat itulah, saya, meninggalkan cara cara lama saya berspekulasi dalam bidang properti maupun bisnis. Bagaimana dengan anda sendiri? Apakah anda sudah menerapkan prinsip prinsip investasi dengan benar? Atau masih melakukan jurus jurus spekulasi? (http://www.joehartanto.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar