Selasa, 09 Agustus 2016

7 cara uang menghancurkan kebahagiaan

Bukan berarti uang harus dimusuhi, hanya saja uang yang berfungsi sebagai alat tukar seharusnya tidak menjadi tuan dalam kehidupan ini. Uang adalah sumber kebahagiaan, namun sekaligus bisa menjadi sumber bencana jika tidak dimanfaatkan dengan bijaksana. Sama seperti sebuah ungkapan mengatakan, "Di mana hartamu berada, maka disitu pula hatimu berada". Sesuai dengan judul di atas, berikut adalah 7 cara bagaimana uang dapat menghancurkan kebahagiaan.
  1. Judi
    Judi adalah "penyakit" masyarakat, sebab banyak keluarga hancur karena seseorang memiliki kebiasaan berjudi. Berjudi juga bisa menjadi sebuah candu yang mendorong seseorang berbuat nekad dan akhirnya terjebak dalam perilaku kriminal. Judi bukanlah solusi untuk bisa memperoleh uang secara cepat, sebab tidak pernah sekalipun sesuatu yang diperoleh secara tidak halal mampu mendatangkan keuntungan.
     
  2. Pesta-pora
    Seseorang dengan bergelimang harta kerap menganggap bahwa kehidupan ini harus dirayakan dengan berpesta-pora. Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa dengan berpesta-pora hal tersebut justru tidak akan mendatangkan kebahagiaan. Kebahagiaan yang Anda rasakan tatkala berpesta-pora hanyalah kebahagiaan semu. Padahal, uang yang Anda keluarkan untuk berpesta-pora bisa mendatangkan kebahagiaan jika mampu Anda manfaatkan untuk membantu orang lain yang masih kesusahan.
     
  3. Perilaku tidak terpuji
    Ada sederet nama orang kaya terkenal sebut saja Michael Carroll, William Post, dan Alberto Villar, namun akhirnya mereka jatuh ke dalam kemiskinan akibat perbuatan tidak terpuji yang dilakukan. Sebagai contoh, Michael Carrol, seperti di terbitkan dalam Huffington Post, pada tahun 2002 dia memenangkan undian terbesar yang pernah ada di Inggris sebesar USD 15,8 juta atau setara dengan Rp 192,8 miliar. Sayangnya, setelah memperoleh kekayaan tersebut ia justru terjatuh dalam perilaku menyimpang seperti mengonsumsi kokain dan menyewa PSK. Sepuluh tahun kemudian ia ditangkap oleh aparat kepolisian karena kedapatan mencuri roti dari sebuah toko akibat kelaparan.
     
  4. Korupsi
    Seseorang yang terobsesi dengan uang akhirnya membuat dirinya tidak lagi memiliki hati nurani. Sebut saja beberapa koruptor kelas kakap di negeri ini yang dengan tega meraup uang rakyat demi memuaskan nafsu pribadi. Singkat kata, uang telah membuat mereka lupa akan segalanya, lupa akan tanggung jawab yang seharusnya ia emban dan dedikasikan demi kesejahteraan bangsa dan negara.
     
  5. Uang dan Tuhan
    Michael Binert dalam artikelnya berjudul Philosophie ein Gott namens Geld(2008) mengatakan, "Bahwa uang di dalam masyarakat modern saat ini telah menjadi sedemikian terlepas dari kontrol manusia. Akibatnya, bukan lagi manusia yang mengendalikan uang, tetapi uanglah yang mengendalikan manusia. Singkat kata, uang sudah seperti Tuhan; ia mampu mendikte setiap tindakan manusia."
     
  6. Uang digunakan untuk kejahatan
    Aksi tindakan teror yang dilakukan oleh para teroris dewasa ini ada dan tumbuh karena memperoleh dukungan dana dari orang-orang yang mengharapkan sebuah perubahan melalui cara-cara radikal. Uang tidak lagi dipandang sebagai alat tukar, tetapi sebagai alat untuk menumbuhkan keresahan dalam masyarakat secara luas.
     
  7. Uang sebagai ideologi
    Peter Leuprecht dalam artikelnya berjudul Uberlegungen zum internationalen Schutz der Menschenrechte (2013)mengatakan, "Kecenderungan untuk mengukur segala sesuatu dari nilai ekonomi disebut juga sebagai Die Panokonomische Ideologie,di mana cara berpikir semacam ini telah merusak nilai-nilai luhur manusia yang tercermin di dalam rumusan hak asasi manusia. Ia adalah musuh utama penegakkan hak asasi manusia, baik di tingkat nasional maupun international. Ia mengancam kedamaian hidup bersama, sebab setiap orang tergoda untuk menjadi rakus terhadap uang". 
Selain ketujuh hal di atas, tentunya masih ada banyak cara bagaimana uang mampu mengahancurkan kebahagiaan. Uang hanyalah benda mati, ia sebetulnya tidak ada artinya jika setiap orang tidak mendewakannya. Maka dari itu, berangkat dari pemahaman ini semoga setiap dari kita mampu menemukan kebahagiaan melalui cara-cara yang humanis dan gunakan uang yang dimiliki secara bijak agar kebahagiaan yang dirasakan semakin lengkap. (http://danmogot.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar