Warga menduga, oknum TNI itu hanya ‘mengerjai’ bandar togel tersebut,
dan melepasnya (di-86-kan) setelah menerima sejumlah uang. Warga yang
selama ini resah dengan aktivitas bandar togel itu, mempertanyakan
mengapa setelah ditangkap, TNI tidak menyerahkannya ke polisi sebagai
pihak yang berwenang untuk melakukan proses hukum.
“Bandar togel itu memang meresahkan masyarakat selama ini. Namun setelah ditangkap mengapa tidak diserahkan ke polisi. Malah TNI di Koramil 04 melepasnya begitu saja,” kata seorang warga yang ikut menyaksikan peristiwa itu, kemarin.
Kejanggalan lainnya yang terjadi saat penangkapan bandar togel itu, pihak TNI melarang wartawan meliput peristiwa itu. Padahal, biasanya pihak TNI sangat ramah dengan pekerja pers terkait publikasi program kerja TNI atau dalam kegiatan lainnya.
Komandan Kodim 0105/Aceh Barat, Letkol Inf Jaka Sutanta yang mendapatkan informasi ini, langsung melakukan pemanggilan terhadap anak buahnya yang diduga telah melakukan pelanggaran. Terutama terkait perlakuan personel Pos Koramil yang bersikap kasar terhadap wartawan saat hendak meliput penangkapan bandar togel tersebut.
Pihaknya mengaku sudah mendamaikan antara anggota TNI yang melarang wartawan untuk meliput, dengan wartawan yagn bersangkutan.
Sementara itu, Komandan Koramil 04 Johan Pahlawan, Kapten Suryadi yang dikonfirmasi melalui saluran telepon, mengaku bandar togel itu dilepas karena memang pihaknya hanya berniat memberi pembinaan kepadanya.
“Penangkapan terhadap warga keturunan itu, hanya untuk memberi pembinaan dengan menegurnya supaya tidak lagi menjual togel,” ujar Kapten Suryadi. (http://aceh.tribunnews.com)
“Bandar togel itu memang meresahkan masyarakat selama ini. Namun setelah ditangkap mengapa tidak diserahkan ke polisi. Malah TNI di Koramil 04 melepasnya begitu saja,” kata seorang warga yang ikut menyaksikan peristiwa itu, kemarin.
Kejanggalan lainnya yang terjadi saat penangkapan bandar togel itu, pihak TNI melarang wartawan meliput peristiwa itu. Padahal, biasanya pihak TNI sangat ramah dengan pekerja pers terkait publikasi program kerja TNI atau dalam kegiatan lainnya.
Komandan Kodim 0105/Aceh Barat, Letkol Inf Jaka Sutanta yang mendapatkan informasi ini, langsung melakukan pemanggilan terhadap anak buahnya yang diduga telah melakukan pelanggaran. Terutama terkait perlakuan personel Pos Koramil yang bersikap kasar terhadap wartawan saat hendak meliput penangkapan bandar togel tersebut.
Pihaknya mengaku sudah mendamaikan antara anggota TNI yang melarang wartawan untuk meliput, dengan wartawan yagn bersangkutan.
Sementara itu, Komandan Koramil 04 Johan Pahlawan, Kapten Suryadi yang dikonfirmasi melalui saluran telepon, mengaku bandar togel itu dilepas karena memang pihaknya hanya berniat memberi pembinaan kepadanya.
“Penangkapan terhadap warga keturunan itu, hanya untuk memberi pembinaan dengan menegurnya supaya tidak lagi menjual togel,” ujar Kapten Suryadi. (http://aceh.tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar