Minggu, 30 November 2014

Beking TNI Polri bikin dunia malam Batam aman tak terganggu

Beking TNI Polri bikin dunia malam Batam aman tak terganggu
Pulau Batam merupakan surga bagi penikmat dunia malam. Rumah-rumah hiburan di Batam pun tak segan mendatangkan gadis-gadis penghibur langsung dari Pulau Jawa. Perempuan Jawa yang dikenal memiliki kulit kuning langsat dan lembut dalam bertutur kata diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong dari Singapura dan Malaysia.

Tak hanya itu, demi menjaga para pengunjung, penyedia jasa hiburan malam pun mau tak mau harus memprioritaskan segi keamanan. Mereka membangun kerjasama dengan anggota TNI maupun Polri guna membekingi usaha hiburan tersebut.

Perlindungan ini diharapkan akan mengurangi tingkat razia tempat hiburan di Batam. Para wanita penghibur pun akan lebih nyaman melayani tamu dan tak perlu kucing-kucingan dengan aparat.

"Di Batam memang ada kerjasama dengan aparat (TNI atau Polri) untuk melindungi bisnis terlarang seperti prostitusi dan judi," kata tokoh masyarakat Batam Syahrial Lubis saat berbincang dengan merdeka.com di Batam, Minggu (23/11).

Syahrial pun membenarkan selama ini di Batam jarang digelar razia oleh aparat kepolisian. Hampir semua tempat hiburan malam seperti PP dan PM tak pernah tersentuh tangan aparat.

"Kalau razia judi jarang, miras jarang. Malahan kalau prostitusi di hotel bintang empat sudah bebas, semacam ada yang melindungi," tukas dia .

Lanjut dia, beking aparat di dunia hiburan malam Batam tergantung kedekatan pemilik dengan institusi TNI atau pun Polri. Pengusaha hiburan malam rela merogoh kocek dalam-dalam demi mendapat jaminan keamanan khusus untuk usahanya oleh aparat.

"Di dunia hiburan pelindungnya tergantung kenalan masing-masing pemilik. Teman saya setiap hari habis sepuluh juta buat di bagi-bagi (keamanan), kalau aparat bisa lebih besar," tutur dia.

Namun, Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya menyatakan anggota TNI dilarang keras menjadi beking atau tenaga pengamanan. Mereka yang terbukti melanggar akan ditertibkan sesuai peraturan yang berlaku.

"Semua akan kita tertibkan, itu (beking keamanan) bukan tugas TNI. tapi untuk sementara akan kita selesaikan secara bertahap," kata Mayjen Fuad Basya saat dihubungi di Jakarta, Senin (25/11).

Para pengusaha di Batam, kata Fuad, memang dekat dengan aparat TNI secara personal. Pertemanan ini memungkinkan mereka meminta bantuan tenaga keamanan kepada TNI.

"Orang berdagang banyak preman dan untuk itu butuh bantuan. Secara perorangan saja anak-anak (anggota TNI) dibutuhkan oleh mereka," terang dia. (www.merdeka.com)

1 komentar: