Jika sewaktu membeli properti, anda menerapkan strategi yang sama seperti memilih kartu, maka artinya anda melakukan spekulasi properti, dan kemungkinan saat ini anda sedang dalam masalah, atau masalah besar sedang menanti anda.
Perbedaan terbesar antara spekulasi
dengan investasi adalah pada kekuatan kontrol (eits…huruf “r”nya jangan
lupa dibaca ya….he3x). Saat anda mengambil suatu keputusan
pembelian sebuah properti, tanpa memiliki kontrol terhadap keuntungan
yang Anda harapkan, berarti Anda sedang berspekulasi. Hal yang
sama juga dilakukan kebanyakan orang saat memutuskan untuk membeli
sebuah properti, dan berharap mendapat untung dari kenaikan harga
properti yang dibelinya, sementara sambil menunggu kenaikan harga
properti tersebut, yang bisa dilakukan olehnya hanyalah
berdoa…berdoa…dan berdoa, supaya harga propertinya segera naik secepat
mungkin.
Kebanyakan orang bersedia membeli sebuah
properti dan membayar angsuran pembayaran KPR, KPA atau bunga
pinjamannya setiap bulan, dengan harapan properti yang dibelinya akan
naik nilainya saat mereka berniat menjual properti tersebut. Mereka
hanya bisa berharap situasi ekonomi tetap dalam keadaan baik dan pasar
permintaan properti selalu kuat, tapi pertanyaannya adalah, siapa yang
bisa mengontrol situasi ekonomi dan pasar permintaan properti? Berapa
banyak kekuatan kontrol yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi pasar
properti?
Setelah membeli sebuah properti,
biasanya kebanyakan orang hanya berharap, harga properti yang dibelinya
akan selalu naik dan rajin berdoa. Apakah cara yang dilakukan ini menurut Anda sebuah investasi atau spekulasi atas keuntungan yang diluar kontrol?
Bahkan sebagian besar orang, saat mereka
mengambil keputusan untuk membeli sebuah properti hanya memerlukan
waktu dalam hitungan menit saja, tanpa tahu lebih dulu, berapa besar
mereka bisa mendapat keuntungan dari properti yang dibelinya. Padahal
seberapa besar keuntungan mereka akan propertinya bergantung kepenuhnya
pada kenaikan nilai properti itu, dan hal itu berada diluar kontrol
mereka.
Coba pikirkan ulang ketika saat saat
anda memutuskan membeli properti pertama anda, apakah saat itu anda
sudah tahu berapa keuntungan yang anda akan dapatkan dari investasi
properti anda? Atau saat itu Anda tidak tahu pasti berapa besar
keuntungan yang anda dapatkan? Apakah saat itu Anda sebagai seorang
investor atau spekulan?
Mengapa saya bisa berkata demikian,
karena sayapun pernah mengalami saat saat seperti itu, dimana saat
memutuskan membeli sebuah properti, saya hanya memerlukan hitungan
menit saja, dan akhirnya bukan keuntungan malah kerugian yang saya
alami. Tetapi sejak mengalami beberapa peristiwa kerugian dalam
pembelian properti, saya tidak mau menyerah, saya berusaha
mencari tahu dari berbagai sumber, bagaimana sih cara mencari dan
memilih sebuah properti yang menguntungkan? Berapa besar sih keuntungan
yang bisa kita harapkan dari pembelian sebuah properti? Bagaimana sih
cara berinvestasi properti dengan benar? Tapi rata2 jawaban
yang saya dapat waktu itu, selalu mengatakan bahwa “nggak mungkin
rugilah kalo kamu beli properti “ “Harga properti pasti selalu naiklah”
dll. Padahal kenyataan yang saya hadapi, saya mengalami kerugian berkali
kali saat membeli dan menjual properti, saya menyadari bahwa saya
telah melakukan kesalahan dan saya perlu ilmu yang lebih lagi sebelum
melangkah lagi.
Saat itulah saya bertemu dengan buku
buku Robert T Kiyosaki dan Robert G Allen, dimana dari merekalah pertama
kalinya saya mengetahui bagaimana caranya berinvestasi di properti
dengan benar, bagaimana caranya berinvestasi di properti langsung untung
(bukan nunggu setahun , 2 tahun, 3 tahun kemudian baru untung).
Dan sejak saat itulah, saya,
meninggalkan cara cara lama saya berspekulasi dalam bidang properti
maupun bisnis. Bagaimana dengan anda sendiri? Apakah anda sudah menerapkan prinsip prinsip investasi dengan benar? Atau masih melakukan jurus jurus spekulasi? (http://www.joehartanto.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar