Senin, 16 Juni 2014

LEGALISASI JUDI ADALAH SOLUSI TERBAIK, UNTUK MENGATASI KERUMITAN HUKUM

Diakui atau tidak, sebagai sebuah fakta, perjudian di Indonesia sudah menyentuh masyarakat secara luas dan sangat sulit untuk dihilangkan.

Beragam aspek bisa dijadikan alasan, mengapa perjudian tidak bisa diberantas. Selain faktor budaya yang kental yang melekat di sebagian suku (daerah) yang ada di Indonesia, juga sebagian besar pemain judi yang ada berasal dari suku Tionghoa, dimana berjudi sudah menjadi tradisi


Dengan kondisi yang demikian, akhirnya perjudian di Indonesia dilakukan secara terang-terangan , namun tidak dilegalisir oleh pemerintah Indonesia. Sehingga pendapatan dana dari sektor perjudian tidak bisa dimanfaatkan oleh pemerintah guna meningkatkan pembangunan. Akhirnya, dana-dana siluman yang berasal dari perjudian hanya dinikmati oleh oknum tertentu saja. Bahkan bisa jadi dipergunakan untuk menggerakkan beragam kegiatan lainnya.

Melihat kondisi yang demikian, sudah sepantasnya dicarikan jalan untuk memecahkan persoalan ini. Sehingga mudaratnya bisa diperkecil, sementara manfaatnya bisa dimaksimalkan bagi kepentingan pembangunan dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat kebanyakan.

Kita bisa belajar dari Pemerintah Malaysia yang memandang bahwa soal perjudian itu menyangkut kultur etnis yang ada.Pemerintah berpikir, daripada sibuk dan menghabiskan waktu serta biaya untuk melakukan operasi, lebih baik di lokalisasi. Dengan demikian, tingkat pengawasannya bisa diperketat. Bila warga negara Malaysia dan para pengelola casino di Genting melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan, maka pemerintah tidak bertele-tele. Tindakannya jelas dan tegas. Tidak ada kompromi. Itu yang terjadi di Genting.

Dari sisi ekonomi pengaruh perjudian di Genteng , tentu sangat banyak. Karena di Genting ini kan bukan hanya para penjudi yang dating, ada juga wisatawan yang tidak suka berjudi. Ini kan mendatangkan devisa bagi Malaysia. Dari Indonesia saja cukup banyak yang kamin layani. Hampir 50% pemain yang ada di Genting kan dari Indonesia. Dari sisi pajak, tentu pemerintah Malaysia cukup banyak mendapatkannya. Dari segi ketertiban dan keamanan, jelas sekali manfaatnya.

Kalau di Indonesia judi di lokalisasi Genting akan merasakan pengaruhnya. Sebab, bila Indonesia melakukan hal serupa dengan Malaysia, maka Malaysia akan kehilangan sebagian besar dari devisa.

Oleh karena itu, tentu Bandar-bandar casino yang adadi Malaysia i, kurang setuju bila Indonesia melokalisasi perjudian. Di Indonesia, kan kebetulan soal perjudian selalu dipermasalahkan, padahal soal ini tidak perlu dipermasalahkan.

Genting punya kepentingan agar Indonesia tidak buka.Begitu juga dengan Australia. Nah, bagaimana caranya agar Indonesia tetap tidak buka, itu kan orang punya urusan. Jika Genting membuang keuntungannya sebesar US$100.000 saja setiap bulan untuk dibagi-bagikan untuk menghambat itu semua, kan bisa. Belum casino di Australia. Nilai itu kan sangat kecil bagi pengelola disini. Hampir tidak ada artinya bila disbanding dengan

Beda sikap pemerintah Indonesia dengan pemerintah Malaysia.di Malaysia semua tegas dan jelas. Kalau tidak bisa dan dilarang oleh pemerintah, ya tidak bisa. Apapun caranya. di Indonesia??? hehehehe..... (http://ainuttijar.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar