Harga Ayam Bangkok Masih Tembus Jutaan Rupiah

Kendati sabung ayam semakin sulit dilakukan, pasaran ayam Jago Bangkok masih bertahan dengan harga relatif mahal. Harga jualnya akan lebih mahal lagi kalau pernah meraih juara sabung ayam.

Ayam Jago Bangkok memiliki perbedaan menonjol dibanding ayam jago lokal. Ukurannya lebih besar, jenggernya juga beda, jalunya juga lebih besar. Harga jualnya juga lebih mahal.

Pedagang ayam Bangkok warga RT 4, RW 6, Dusun Kebon Kliwon, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Supriyanto (31), mengamati ayam Jago Bangkok memang banyak yang digunakan untuk sabung ayam. Setahu dia, ayam Jago Bangkok yang menang dalam pertarungan maka harganya akan melangit. ''Pernah ada Jago Bangkok yang ditawar Rp 20 juta tidak dilepas. Tetapi setelah kalah saat bertarung sekarang tidak laku,'' katanya.

Dia sendiri mengaku tidak pernah terlibat dalam sabung ayam. Profesi dia sebatas sebagai pedagang ayam Jago Bangkok. Memang, kata dia, banyak pembeli yang mencari ayam jago yang siap bertarung. Dikatakan, untuk posisi saat sekarang, Jago Bangkok umur 7-8 bulan dia jual sekitar Rp 300 ribu/ekor. Umur 7-8 bulan itu banyak dicari karena sudah siap diadu. ''Harga di internet bisa mencapai Rp 2 juta. Kalau saya menjualnya dengan harga terjangkau,'' katanya.

Namun karena dia menjual Jago Bangkok dengan harga miring, permintaan tetap ada. Meski diakui tidak seramai dahulu. ''Dulu saya punya ratusan. Sekarang saya kurangi karena ribet ngopeni,'' imbuhnya.

Untuk menyiasati lesunya pembeli lokal, dia sudah beberapa kali menjual ayam Jago Bangkok ke Kalimantan. Dia membeli dari sesama pedagang dengan harga Rp 300 ribu - Rp 500 ribu/ekor. Dari harga setara itu dia jual dengan untung yang lumayan besar, sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta/ekor. Bagi Supri, bisnis ayam Bangkok sekadar iseng. Selama ini tidak pernah berdagang di pasar, karena hanya di rumah. Dia juga menggeluti usaha pembibitan tanaman.

Kendati demikian pelanggan dia cukup banyak. Belum lama ini ada pembeli ayam dari Lampung dan Jakarta yang menyempatkan datang ke rumah dia. ''Kalau kualitasnya tidak baik saya tidak berani menjual,'' kata dia. (http://www.suaramerdeka.com/)