Jumat, 25 Juli 2014

Waspadai Perjudian Remaja yang Berdampak pada Seks Bebas


Orangtua diminta mengawasi kegiatan anak di luar sekolah.

ilustrasi judi  
ilustrasi judi  

Judi dengan segala iming-iming keuntungannya telah menarik minat banyak orang, bahkan para remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Penelitian melaporkan, ternyata remaja yang berjudi tak lepas dari gangguan perilaku seksual.

Orang tua nampaknya harus lebih ekstra mengawasi kebiasaan anaknya di luar rumah. Studi yang dipublikasikan di dalam jurnal Addictive Behaviors ini, menyelidiki remaja di sembilan sekolah di Baltimore, Amerika Serikat. Menurut Silvia Martins selaku penulis penelitian, hampir 90 persen remaja yang berjudi sudah memulai seks bebas sebelum usia 18 tahun.

Dilansir dari Medicalnewstoday, penelitian tersebut menemukan, 49 persen remaja telah berjudi setidaknya sekali sebelum usia 18 tahun. Sedangkan remaja yang berusia 18 tahun, 40 persen di antaranya sering berjudi.

Lebih lanjut, penelitian memperlihatkan bahwa 89 persen remaja pejudi, telah melakukan seks pada usia 18 tahun. Yang lebih mengerikan, 9 persen dari pemuda yang aktif berhubungan intim, memiliki potensi Infeksi Menular Seksual (IMS) di beberapa titik.

Kemudian, peneliti berusaha mengaitkan perjudian dengan kehamilan. Diketahui bahwa remaja yang telah berjudi sejak usia 13 tahun, lebih mungkin untuk menghamili wanita.

"Kami merekomendasikan program untuk menangani perilaku remaja, mencakup unsur-unsur pencegahan dan intervensi perjudian. Intervensi harus diberikan untuk meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan, termasuk edukasi seputar seks," kata Silvia Martins.

Penelitian ini juga melengkapi studi sebelumnya, perjudian bukan hanya berdampak pada masalah kerugian interpersonal, konsekuensi keuangan, pidana dan kejiwaan. Namun juga berisiko seks bebas dan kehamilan. (http://life.viva.co.id/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar