Judi (judi), menjanjikan kemenangan
Judi (judi), menjanjikan kekayaan
Bohong (bohong), kalaupun kau menang
Itu awal dari kekalahan
Bohong (bohong), kalaupun kau kaya
Itu awal dari kemiskinan
Judi (judi), meracuni kehidupan
Judi (judi), meracuni keimanan
Pasti (pasti), karena perjudian
Orang malas dibuai harapan
Pasti (pasti), karena perjudian
Perdukunan ramai menyesatkan
Yang beriman bisa jadi murtad, apalagi yang awam
Yang menang bisa menjadi jahat, apalagi yang kalah
Yang kaya bisa jadi melarat, apalagi yang miskin
Yang senang bisa jadi sengsara, apalagi yang susah
Uang judi najis tiada berkah
Uang yang pas-pasan karuan buat makan (ooo, ooo)
Itu cara sehat ‘tuk bisa bertahan
Uang yang pas-pasan karuan ditabungkan (ooo, ooo)
Itu cara sehat ‘tuk jadi hartawan
Apa pun nama dan bentuk judi
Semuanya perbuatan keji
Apa pun nama dan bentuk judi
Jangan lakukan dan jauhi
Di
atas adalah syair Lagu Judi yang dipopulerkan oleh Soneta Group bang H.
Rhoma Irama. Bang Rhoma secara gamblang menekankan bahwa orang
berjudi itu awalnya diiming-imingi bakal kaya dan bakal menang. dalam
perjudian, jika memang tebakan tepat, seorang penjudi akan mendapatkan
bonus hingga ratusan bahkan ribuan kali lipat dari modal yang dia
keluarkan. inilah yang membuat banyak orang tergiur dan ujung-ujungnya
malas bekerja dan selalu mengandalkan judi. tapi pada kenyataannya
berjudi akan membuat orang semakin malas dan akhirnya akan jatuh miskin,
terutama miskin iman dan hartanya akan dijauhkan dari barokah Allah
SWT. Harta yang tidak barokah akan mendatangkan rasa gelisah tiap hari,
selalu merasa kurang, dan kehidupannya jauh dari Allah SWT.
Fulan
menceritakan pengalaman mengenai perjudian yang pernah menghinggapi
kehidupannya. uang hasil gajian sebulan hampir 2/3 bagiannya digunakan
untuk berjudi sisanya untuk anak istri. semakin dia kalah maka semakin
dia penasaran, akhirnya karena modal habis dia berhutang dengan
rentenir. wal hasil, bukan kemenangan yang dia dapatkan tapi
kebangkrutan dan hutang puluhan juta. jika dipikir puluhan tahun dia
bekerja, penghasilannya pernah mencapai hampir 10 juta per bulan, tapi
semuanya habis untuk berjudi bahkan menyisakan hutang puluhan juta yang
harus dibayar.
Dengan
Rahmat Allah, Akhirnya si Fulan sadar bahwa kebiasaannya selama ini
jauh dari barokah. sekarang dia mulai sadar, dia berhenti dari perjudian
dan sholat dia tunaikan. saat gajian, dia serahkan seluruh gajinya
untuk istrinya, dia tidak menyembunyikan sedikitpun. Walaupun gajinya
ditempat dia sekarang bekerja tidak lebih dari 5 juta, namun dia sudah
bisa hampir melunasi 80% hutang-hutangnya dan memberikan sandang pangan
papan yang layak untuk anak istrinya. inilah barokah, walaupun gaji
kecil namun semua kelihatan hasilnya. Semoga Allah memberikan keluarga
Fulan kecukupan rezeki dan rahmat, serta barokah. amin.
ada
lagi fulan yang lain, mereka bekerja di sebuah perusahaan, tapi setiap
hari yang dipikirkannya selalu nomor-nomor dan nomor, akhirnya etos
kerjanya berkurang, produktifitas berkurang, kedisiplinan menurun.
Perusahaanpun tidak mau rugi, akhirnya dia diberhentikan. ntah sekarang
dimana rimbanya, Semoga Allah SWT menyadarkan beliau sehingga bisa
kembali ke Jalan yang benar. Amin.
Gaji
yang pas-pasan sebaiknya ditabung, dengan menabung kita bisa membeli
apapun yang kita butuhkan, si Fulan lainnya yang rajin menabung, pekerja
giat, dan hemat kini sudah mampu membuat "Gubuk" untuk anak
istrinya. sekali lagi itulah Barokah, Allah akan memberkahi harta
orang-orang yang benar-benar mencari Ridho-Nya. bahkan seorang
Pemulungpun bisa berkurban di hari raya Idul Adha. tukang bubur naik
haji, tukang es naik haji, mereka semua adalah contoh orang-orang yang
mendapat barokah dari Allah. mari kita bekerja dengan niat mencari
rezeki yang halal untuk anak istri kita, mencari barokah Allah,
InsyaAllah Allah akan mencatatnya sebagai pahala dan kitapun mendapat
barokahnya. Amin.
Mulai
sekarang siapapun yang masih menyentuh judi dengan bermacam-macam
bentuknya mari kita sadar, sadarlah bahwa perjudian tidak membawa
barokah, mari sadarlah, mari berhenti dari perjudian sebelum Allah
melaknat kita. mari bekerja dengan mengharap barokah dari Allah SWT.
Dalam
surat Almaidah Ayat 90-91, Allah berfirman: Hai orang-orang yang
beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah
kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
Dari
Ayat di atas sudah jelas bahwa judi, minuman keras itu akan membuat
kita jadi orang rugi, dan Allah menjauhkan dari Keberuntungan. Ingat,
setelah mati ada surga dan neraka, semua tergantung dari bekal kita di
dunia. marilah mencari pahala sebanyak-banyaknya dan meninggalkan
perbuatan yang pasti merugikan kita. Semoga Allah SWT memberikan barokah
kepada kita semua. aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar