Aku terlena dengan semua itu, karena dengan kemampuanku
aku bisa melihat mata dadu yang tertutup mangkok pada judi koprok,
menemukan barang yang hilang, mengadu isi yang ada disebuah pusaka
dengan makhluk gaib yang lain.
Dulu saat aku masih kelas 2 SMP, banyak dari teman-temanku yang ikut
atau ikut-ikutan belajar tenaga dalam dan sering mereka memamerkan
kehebatan dari apa yang mereka pelajari di hadapanku, aku pun tak mau
kalah dan akhirnya ikut belajar ilmu tenaga dalam (ilmu kanuragan)
kepada seorang guru lulusan salah satu pesantren di Cirebon yang
bermukim di Bandar Lampung.
Setiap maghrib aku bersama murid yang lain membaca surat Yasin dan juga
wirid. Lalu setelah shalat Isya berjamaah. Guruku member air putih yang
sudah diberi do’a. Bersama murid-murid yang lain kemudian aku berlatih
ilmu silat dan olah pernapasan, dilanjutkan dengan menguji kemampuan
masing-masing melalui pertarungan antara murid, saling serang yang tentu
saja siapa yang menyerang akan terpental dengan sendirinya.
Setelah setahun aku menjalankan apa saja yang diajarkan oleh guruku, aku
mulai mampu melihat apa-apa yang teman-temanku tidak mampu melihatnya.
Hal ini terjadi dimulai pada saat begadang bersama teman. Temanku
menunjuk ke langit yang gelap, ia mengatakan melihat seekor kelelawar
yang sedang terbang, tapi dalam pandanganku bukan kelelawar tapi makhluk
kuntilanak yang sedang terbang dengan mata merah dan bertaring sambil
melihat ke arah kami. Terkadang aku juga melihat makhluk gaib lainnya
pada siang hari, aku saat itu melihat ada gorilla di atas pohon, tapi
temanku mengatakan tidak melihat apa-apa.
Bukan hanya itu, akupun mulai bisa melakukan silat walau sambil ditutup
mata, gerak salto diudara, dalam keadaan normal aku tidak mampu
melakukannya. Lama kelamaan aku juga melihat disekitarku ada orang
dengan tampilan seperti wali bersorban ada dibelakang dan samping kiri
kananku. Maka saat melakukan silat cukut niat ilmu silat para wali. Saat
itu aku mampu melakukan jurus-jurus yang dibilang silat “para wali”.
Saat itu aku belum menyadari, mana mungkin mereka (baca:waliyullah) mau
mendekat pada orang sepertiku yang masih dibalut dosa dan hawa nafsu.
Aku terlena dengan semua itu, karena dengan kemampuanku aku bisa melihat
mata dadu yang tertutup mangkok pada judi koprok, menemukan barang yang
hilang, mengadu isi yang ada disebuah pusaka dengan makhluk gaib yang
lain. Hingga pada suatu saat, aku ingat ketika aku kelas 3 SMP, aku
mendengar suara yang hanya terdengar oleh diriku sendiri “Tiga hari lagi
kamu mati” kata bisikan gaib yang tidak tahu dari mana asalnya. Setiap
saat hal ini terulang berulang kali, aku panic dibuatnya. Akhirnya
kuceritakan hal tersebut pada kakak tertuaku. saat itu aku bersamanya
naik mobil “Coba pasang sabuk pengaman” kata kakakku. Akupun menuruti
perintahnya, saat itu terasa dadaku menjadi sangat sesak dan sulit
bernapas. “Gimana?” Tanya kakakku. “Sesak, sudah bernapas kak” kataku.
“Berarti ilmu kamu nggak beres, sebaiknya dirontokkan saja, pasti ilmu
luar sunah atau ilmu karuhun”, kata kakakku menjelaskan. “Terserah kakak
saja bagaimana baiknya” kataku.
Singkat cerita, setelah semua ilmu karuhunku dibuang dari diriku.
Kemudian aku diajak oleh kakakku untuk melihat sifat ilmu karuhun yang
selama ini kupelajari. Aku diajak meraga sukma, dan berwisata alam gaib.
Terlihat olehku istana kerajaan yang sangat megah tapi terlihat kuno
dan terasa getaran yang sangat mistis. Lalu aku masuk ke dalam istana
tersebut, disana terlihat para penjaganya berpakaian ala kerajaan,
diluarnya tampak elok tapi setelah aku masuk kedalamnya sungguh sebuah
pemandangan yang membuat diriku merinding dan pilu. Terlihat banyak
sekali orang yang kepala atau anggota tubuh lainnya dijadikan sebagai
alas atau ganjal meja, kursi atu perabot lainnya yang ada disana, ada
juga yang menjadi anak tangga, disisi lainnya juga terlihat orang yang
sedang disiksa tanpa mengenal belas kasihan. Karena aku tak kuat
melihatnya dan tak ingin berlama-lama menyaksikan pemandangan yang
memilukan tersebut maka kusudahi saja wisata ke kerajaan karuhun
tersebut. Apa yang kulihat kembali kuceritakan kepada kakakku.
“Nah begitulah nasib dari orang-orang yang selama ini memegang ilmu luar
sunah terutama ilmu karuhun”. Kakakku melanjutkan penjelasannya.
“Banyak yang tidak mengetahui akibat dari mempunyai ilmu karuhun, selama
dia hidup di dunia, makhluk karuhunnya menjaga orang tersebut, tapi
setelah dia meninggal nanti dia akan menjadi budak dari ilmu karuhun di
kerajaan karuhunnya. Mungkin banyak yang mengatakan bahwa jika mati, roh
pasti kembali pada Allah, itu jika meninggal secara wajar, dan tidak
memegang ilmu luar sunah. Jika memegang ilmu luar sunah, akan tahu
sendiri akibatnya setelah dia meninggal, seperti yang sudah kamu lihat
di kerajaan karuhun tadi”
Sebuah pengalaman bathin yang teramat berharga sekali bagiku. Semoga
kita semua tidak salah atau terjebak memegang ilmu yang nantinya akan
membawa sengsara setelah kita meninggal nanti. Pengalamanku
mudah-mudahan dapat menjadi pelajaran dan koreksi diri. (Seperti yang
diceritakan Uban kepada Miztix, http://hulluballang.wordpress.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar