Bukan hanya itu, Moggi pun dihukum tidak
boleh berkecimpung di sepak bola seumur hidup. Itu merupakan hukuman
terberat yang dijatuhkan FIGC (PSSI-nya Italia). Sebab, pelaku yang lain
hanya dihukum larangan berkecimpung lima bulan sampai lima tahun.
Enam tahun berselang, Italia kembali
diguncang skandal pengaturan skor lainnya bertajuk Scommessopoli.
Walaupun tidak ’’seglamor’’ Calciopoli, skandal tersebut juga melibatkan
beberapa nama yang cukup familier di jagat lapangan hijau Italia. Di
antaranya, mantan pemain timnas Italia sekaligus kapten Atalanta saat
itu, Cristiano Doni. Doni kemudian dihukum 3,5 tahun larangan
beraktivitas di sepak bola.
Namun, segala rapor negatif itu tidak
membuat pelaku jera. Buktinya, mereka kembali tersandung dalam masalah
yang sama. Selasa (19/5) waktu setempat, pihak kepolisian Roma resmi
menahan 50 orang karena tersandung dugaan pengaturan skor di kompetisi
kasta keempat seperti Serie D serta Lega Pro.
Koran berpengaruh Italia, La Gazzetta dello Sport,
merilis ada 13 klub yang ditengarai terlibat dalam pengaturan skor itu.
Mereka adalah Pro Patria, Barletta, Brindisi, L’Aquila, Neapolis
Mugnano, Torres, Vigor Lamezia, Sant’Arcangelo, Sorrento, Montalto,
Puteolana, Akragas, serta San Severo.
Keterlibatan Sorrento tidak mengejutkan.
Sebab, klub berjuluk Rossoneri tersebut pernah terkena kasus yang sama
pada musim 2011–2012 bersama Juve Stabia. Pengadilan Naples saat itu
menghukum mereka dengan pengurangan dua poin ditambah denda EUR 20 ribu
(sekitar Rp 293 juta).
Dalam operasi penumpasan dengan sandi
’’Dirty Soccer’’ tersebut, 50 orang yang ditahan itu terdiri atas 27
presiden klub dan manajer tim, 17 pemain, 5 pelatih, serta 1 perwira
polisi. Selain itu, sebagaimana dilansir BBC News, 70 orang lainnya diinvestigasi jaksa di wilayah selatan Kota Catanzaro.
’Penyelidikan ini membuktikan adanya
sebuah keterlibatan keji korupsi dalam dunia sepak bola. Ini sekaligus
menunjukkan minat jaringan kejahatan dalam bisnis ini didasarkan pada
rumah judi sepak bola legal,’’ tutur penyelidik badan antimafia Italia
SCO Andrea Grassi sebagaimana dilansir Reuters.
Kini otoritas hukum Italia mengembangkan
arah penyelidikan yang diduga melibatkan dua mafia. Antara lain,
’Ndrangheta, sebuah mafia yang berbasis di Calabria. Mereka sempat
ditakuti pada akhir 1990-an.
’’Dalam sebuah kesempatan, mereka juga
sempat mengatur pertandingan dari balik kamar hotel,’’ ujar sumber di
internal kepolisian merujuk pada rekaman video saat mereka sempat
melakukan sekali pertemuan. (www.jpnn.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar