Ternyata bukan hanya sepak bola yang jadi incaran para bandar judi.
Tenis merupakan ladang empuk untuk mencari keuntungan dari tindakan
haram tersebut.
Kali ini kasus pengaturan skor yang dibekingi bandar judi kembali menguak. Hal ini terungkap setelah adanya pengakuan dari mantan petenis profesional Australia, Nick Lindahl. (Pengaturan Skor)
Pengadilan di Sydney telah mendakwa Lindahl terlibat kasus pengaturan skor. Tindakan tersebut dilakukan pada sebuah turnamen pada 2013.
Menurut, jaksa Kate Young seperti dilaporkan Reuters, Senin (25/1/2016), Lindahl yang tampil di turnamen Toowoomba Futures diminta mengalah dari petenis yang peringkatnya jauh lebih rendah darinya. Dalam pengadilan juga terungkap kalau Lindahl menyembunyikan barang bukti.
Tapi, polisi berhasil menyadap hasil percakapan Lindahl dengan seseorang terkait tindakan tercela tersebut. "Hanya mengalah saja....mengalah," ucap Lindahl dalam pecakapan telepon itu yang dibacakan Young.
Lindahl yang ditangkap tahun lalu akan mendapat ancaman hukuman cukup serius. Hukuman maksimum selama 10 tahun bakal diterimanya dan vonis akan dibacakan pada 15 April mendatang.
Sebelumnya dikabarkan kalau turnamen grand slam sebesar Wimbledon pun sudah tercemar dengan pengaturan skor. Tak tanggung sejumlah petenis top dunia pun konon dalam aksi tersebut.
Namun sampai sekarang hal tersebut belum bisa dibuktikan. Meski begitu petenis papan atas gusar akan pemberitaan ini.
Kali ini kasus pengaturan skor yang dibekingi bandar judi kembali menguak. Hal ini terungkap setelah adanya pengakuan dari mantan petenis profesional Australia, Nick Lindahl. (Pengaturan Skor)
Pengadilan di Sydney telah mendakwa Lindahl terlibat kasus pengaturan skor. Tindakan tersebut dilakukan pada sebuah turnamen pada 2013.
Menurut, jaksa Kate Young seperti dilaporkan Reuters, Senin (25/1/2016), Lindahl yang tampil di turnamen Toowoomba Futures diminta mengalah dari petenis yang peringkatnya jauh lebih rendah darinya. Dalam pengadilan juga terungkap kalau Lindahl menyembunyikan barang bukti.
Tapi, polisi berhasil menyadap hasil percakapan Lindahl dengan seseorang terkait tindakan tercela tersebut. "Hanya mengalah saja....mengalah," ucap Lindahl dalam pecakapan telepon itu yang dibacakan Young.
Lindahl yang ditangkap tahun lalu akan mendapat ancaman hukuman cukup serius. Hukuman maksimum selama 10 tahun bakal diterimanya dan vonis akan dibacakan pada 15 April mendatang.
Sebelumnya dikabarkan kalau turnamen grand slam sebesar Wimbledon pun sudah tercemar dengan pengaturan skor. Tak tanggung sejumlah petenis top dunia pun konon dalam aksi tersebut.
Namun sampai sekarang hal tersebut belum bisa dibuktikan. Meski begitu petenis papan atas gusar akan pemberitaan ini.
(http://sports.sindonews.com/)
dibaca 4.000x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar